Musik Bisa Tingkatkan Kemampuan Berolahraga

Musik Bisa Tingkatkan Kemampuan Berolahraga

Jakarta - Mengapa kita selalu menyalakan musik ketika kita berolahraga? Dalam wawancaranya dengan BBC, psikolog Tom Stafford mengungkapkan bahwa jawabannya ada di dalam otak kita, bukan di otot yang sedang kita latih.

Mungkin anda mempunyai playlist favorit untuk pergi ke gym atau jalan-jalan keliling taman. Bahkan jika anda tidak, tentunya anda pernah melihat orang yang asik jogging dengan earphone di telinga mereka. Kebanyakan orang memang suka berolahraga sambil mendengarkan musik. Musik terasa seperti bisa meningkatkan ketahanan tubuh dan mengurangi letih.

Sebagai seorang psikolog, Stafford tertarik untuk mengeksplorasi jawaban dari pertanyaan bagaimana musik membantu. Satu hal yang pasti, jawabannya terletak di dalam otak kita. Sebuah studi berhasil memisahkan manfaat dari melatih gerakan dan manfaat dari melatih otot yang melatih gerakan tersebut. Jika anda berpikir pernyataan tersebut kendegaran aneh, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa membayangkan melakukan suatu gerakan juga memberikan hasil yang signifikan. Tentu saja, manfaat yang dihasilkan tidak sebesar seperti jika anda benar-benar melakukan gerakannya.

Membayangkan suatu gerakan membantu meningkatkan kekuatan sinyal yang dikirim dari otak ke otot yang akan digerakkan. Menggunakan electrodes anda dapat merekam kekuatan sinyal ini dan menyaksikan bagaimana dengan membayangkan suatu gerakan seseorang dapat mengirim sinyal yang lebih koheren ke otot.

Sinyal yang memberikan aba-aba untuk menggerakkan otot mulai di area otak yang bernama motor cortex (korteks motorik). Bagian dari motor cortex ini dinamakan supplementary motor cortex (korteks motorik pendukung). Awalnya dianggap terlibat dalam gerakan yang kompleks, area ini terbukti sangat aktif pada waktu seseorang merencanakan sebuah gerakan, dan juga pada saat mengatur timing gerakan.

Bagian otak ini sangat penting ketika berolahraga, karena bagian tersebut bertanggung jawab dalam memutuskan kapan untuk bertindak. Setelah anda menyadari bagaimana menentukan timing untuk bergerak berkontribusi terhadap performa anda, maka anda dapat mulai menghargai bagaimana musik bisa membantu pada saat berolahraga.

Musik memberikan manfaat terbesar ketika anda berolahraga sendiri (self-paced exercise) – dengan kata lain, olahraga yang melibatkan pilihan-pilihan seperti kapan harus bertindak serta bagaimana harus bertindak. Ini termasuk olahraga seperti judo, mendayung, jogging, dan sepakbola. Stafford menduga bahwa musik membantu meningkatkan perfoma dengan mengambil alih bagian penting dari melakukan gerakan.

Ritme musik masuk melalui telinga kita dan turun ke area supplementary motor cortex. Di sana, ritme tersebut bergabung dengan sinyal-sinyal yang lain yang menentukan kapan harus bergerak, dan membantu kita untuk menjaga kecepatan dengan memberikan sinyal timing eksternal. Diilustrikan dengan metafora olahraga, musik tidak hanya membantu kita melewati garis start tapi juga mendorong kita sampai garis akhir.

0 komentar:

Posting Komentar

"Komentar support Emoticon Standar"

Silahkan berkomentar dengan sopan dan bijak.